Tingkatkan Daya Saing Indonesia, Kemenperin Genjot Peran Litbang Industri
By Admin
nusakini.com--Daya saing suatu negara ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya adalah kesiapan dalam penerapan dan penguasaan teknologi serta kemampuan untuk berinovasi.Oleh karena itu, peran lembaga penelitian dan pengembangan (litbang)menjadi sangat penting, termasuk upaya memberikan kontribusi besar dalam mendongkrak daya saing dan produktivitas industri nasional sehingga mampu menyejahterakan rakyatnya.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar pada pembukaan Pameran Hasil Litbang dan Layanan Jasa Teknis Tahun 2016 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (10/5). Pada kesempatan itu, Kepala BPPI didampingi Sekretaris BPPI Yang Yang Setiawan, Kepala Pusat Standardisasi Tony T.H Sinambela serta Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual Teddy C Sianturi.
“Berdasarkan data laporan World Economic Forum tahun 2015, indeks daya saing Indonesia berada pada peringkat ke-37 dari 140 negara yang dinilai,” ujar Haris. Sedangkan, di tingkatnegara mitra ASEAN, posisi indeks daya saing Indonesia di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand.
Dalam upaya meningkatkan indeks daya saing Indonesia, Menperin meminta kepada badan litbang di bawah BPPI Kemenperin berperan aktif memberikan layanan jasa teknik serta komersialisasi hasil risetnya yang inovatif dan aplikatif sehingga mendukung kebutuhan industri nasional.Apalagi, industri merupakan sektor penggerak utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dengan dukungan para peneliti dan perekayasa yang handal, diharapkan badan litbang kami dapat menjawab persoalan-persoalan di industri saat ini dan memberikan solusi guna meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional,” tuturnya.
Bahkan, melalui penyelenggaraan pameran hasil litbang industri ini, diharapkan juga dapat menjadi wadah komunikasi bagi para peneliti, lembaga litbang, dunia industri dan akademisi dalam menyinergikan kegiatan litbang yang akan dilakukan di masa mendatang. “Terutama dalam mendukung arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang industri, serta untuk memperkuat dan memperdalam struktur industri nasional,” tegasnya. (p/ab)